Pengelasan Logam Non-Ferrous dalam Produksi Lampu Robyong

![]() |
Tukang Tembaga: Langgeng Art |
Baca juga:
- Penyebab Sambungan Ornamen Lampu Tembaga Tidak Kuat
- Sambungan Las Lampu Tembaga Lepas? Berikut Solusinya
- Sambungan Las Lampu Tembaga Retak? Berikut Ini Solusinya
- Teknik Pengelasan dan Penyambungan Lampu Gantung Robyong
Pengelasan pada logam non-ferrous memiliki tantangan tersendiri karena karakteristik logam yang tidak mengandung besi ini berbeda dari baja biasa. Prosesnya harus dilakukan dengan kehati-hatian tinggi agar sambungan kuat, tidak mudah retak, dan tetap menjaga estetika desain lampu robyong.
Artikel ini akan membahas teknik, tantangan, dan solusi terbaik dalam pengelasan logam non-ferrous untuk menghasilkan lampu gantung robyong berkualitas tinggi.
Karakteristik Logam Non-Ferrous
Logam non-ferrous seperti tembaga dan kuningan memiliki titik leleh yang relatif rendah, konduktivitas panas dan listrik tinggi, serta tidak bersifat magnetik. Ciri ini menjadikannya ideal untuk keperluan dekoratif seperti lampu gantung, namun sekaligus membuat pengelasan menjadi lebih kompleks.
Beberapa karakteristik penting yang harus diperhatikan dalam proses pengelasan:
- Konduktivitas panas tinggi menyebabkan panas cepat menyebar, sehingga sulit mempertahankan suhu las pada titik fokus.
- Oksidasi cepat jika tidak dilindungi dengan gas inert saat pengelasan.
- Sambungan mudah retak jika teknik pengelasan tidak sesuai.
Teknik Pengelasan yang Digunakan
Berikut beberapa teknik pengelasan yang umum digunakan dalam produksi lampu robyong logam non-ferrous:
1. Pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas)
Teknik ini sangat direkomendasikan untuk logam seperti tembaga dan kuningan. Dengan elektroda tungsten dan gas pelindung argon, hasil las lebih rapi, minim percikan, dan kuat. TIG juga ideal untuk bagian detail pada lampu gantung.
2. Pengelasan Oxy-Acetylene
Metode ini menggunakan pembakaran campuran oksigen dan gas asetilena. Cocok untuk pengelasan ringan dan pembuatan ornamen kecil. Namun, diperlukan kontrol suhu yang sangat presisi agar tidak terjadi deformasi logam.
3. Brazing (Brazing Tembaga)
Teknik ini menggunakan logam pengisi dengan titik leleh lebih rendah dari logam dasar. Sangat cocok untuk menyambung bagian dekoratif atau ornamen kecil pada lampu robyong, terutama untuk menghindari perubahan bentuk karena panas berlebih.
Masalah Umum dan Solusi
Beberapa masalah umum saat pengelasan logam non-ferrous beserta solusinya antara lain:
- Retak pada sambungan: Gunakan kawat las yang sesuai dan lakukan pemanasan awal (preheat).
- Warna logam berubah: Minimalkan oksidasi dengan gas pelindung seperti argon atau nitrogen.
- Kelebihan percikan las: Atur arus listrik dan teknik pengelasan dengan tepat agar tidak merusak tampilan akhir.
Peran Pengelasan dalam Kualitas Lampu Robyong
Pengelasan menentukan kekuatan dan umur panjang dari lampu gantung robyong. Jika sambungan tidak kuat atau tidak rapi, lampu bisa goyah atau terlihat kurang estetis saat dipasang. Oleh karena itu, proses pengelasan dilakukan oleh pengrajin berpengalaman dengan alat dan teknik terbaik.
Di Langgeng Art, proses pengelasan dilakukan secara manual oleh tenaga ahli yang telah memahami karakter logam dan standar kekuatan sambungan. Setiap bagian lampu diuji kekuatan dan simetrinya sebelum masuk tahap finishing dan coating pelindung.
Penutup
Pengelasan logam non-ferrous seperti tembaga dan kuningan adalah tahap penting dalam produksi lampu gantung robyong. Teknik ini memerlukan keahlian, peralatan khusus, dan pemahaman mendalam tentang karakteristik logam yang digunakan.
Teknik pengelasan yang tepat akan menghasilkan sambungan yang kuat, tahan lama, dan tetap mempertahankan keindahan visual lampu. Pengrajin seperti Langgeng Art memastikan setiap proses berjalan presisi demi kualitas terbaik.
Dengan teknik pengelasan yang mumpuni, lampu gantung robyong tembaga dan kuningan tidak hanya menjadi sumber cahaya, tapi juga simbol keindahan dan kemegahan dalam ruang ibadah atau bangunan tradisional Anda.