Penyebab Kaligrafi Kuningan Rusak dan Solusinya
![]() |
| Kaligrafi Kuningan |
Agar kaligrafi kuningan tetap awet dan tampak seperti baru, penting untuk memahami apa saja penyebab kerusakan serta solusi terbaik untuk mengatasinya.
1. Korosi atau Oksidasi
Penyebab: Kuningan, meskipun tahan terhadap karat, tetap bisa mengalami oksidasi bila terkena udara lembap, uap air, atau bahan kimia. Proses ini menyebabkan warna kuningan berubah menjadi kehijauan (patina) atau kehitaman.
Solusi: Bersihkan permukaan secara rutin menggunakan cairan khusus pembersih logam non-abrasif. Untuk oksidasi ringan, gunakan campuran cuka dan garam atau air jeruk nipis, lalu gosok perlahan dengan kain lembut. Setelah dibersihkan, lapisi permukaan dengan clear coating atau pernis logam agar terlindung dari udara dan kelembapan.
2. Goresan dan Lecet
Penyebab: Goresan bisa terjadi akibat benturan dengan benda keras saat pemasangan atau saat dibersihkan dengan alat kasar.
Solusi: Gunakan amplas halus (grit 1000 ke atas) secara perlahan untuk menghaluskan goresan. Setelah itu, poles kembali dengan cairan polish logam agar permukaan kembali mengilap. Hindari menggunakan sikat kawat atau spons kasar saat membersihkan.
3. Perekat atau Sambungan Lepas
Penyebab: Kaligrafi kuningan biasanya dipasang menggunakan lem khusus atau sekrup ke media dasar seperti kayu atau dinding. Jika lem tidak tahan panas atau lembap, sambungan bisa lepas seiring waktu.
Solusi: Gunakan perekat berbahan epoxy khusus logam yang tahan terhadap suhu dan cuaca. Untuk kaligrafi besar, gunakan juga penguat tambahan seperti baut tersembunyi atau bracket logam.
4. Warna Pudar
Penyebab: Paparan sinar matahari langsung, polusi udara, dan kelembapan bisa menyebabkan lapisan finishing pudar.
Solusi: Re-finishing kaligrafi dengan lapisan pelindung baru seperti pernis transparan tahan UV. Jika warna asli sudah sangat memudar, lakukan proses repolishing untuk mengembalikan kilau kuning emas alami kuningan.
5. Debu dan Kotoran Menumpuk
Penyebab: Kaligrafi yang diletakkan di area terbuka atau jarang dibersihkan akan mudah tertutup debu, terutama pada bagian ukiran yang rumit.
Solusi: Bersihkan kaligrafi secara berkala menggunakan kuas lembut atau kain mikrofiber. Hindari menyemprotkan air langsung ke permukaan, terutama jika ada sambungan yang tidak kedap air.
6. Kesalahan Penyimpanan atau Pengiriman
Penyebab: Saat pengiriman, kaligrafi bisa tergores, penyok, atau rusak karena tidak dikemas dengan benar.
Solusi: Gunakan lapisan pelindung seperti bubble wrap, karton tebal, dan bantalan tambahan di bagian ujung kaligrafi saat menyimpan atau mengirimkan. Simpan di tempat kering dan terlindung dari panas langsung.
Penutup
Kaligrafi kuningan memiliki umur panjang jika dirawat dengan baik. Permasalahan seperti oksidasi, goresan, atau lepasnya sambungan bukanlah akhir dari keindahan kaligrafi tersebut. Dengan penanganan yang tepat dan perawatan rutin, kaligrafi kuningan bisa kembali berkilau dan tampil menawan.
Bagi Anda yang memiliki atau ingin memesan kaligrafi kuningan, pastikan untuk mengetahui cara perawatan dasar dan memilih pengrajin yang menggunakan bahan serta teknik finishing berkualitas tinggi agar hasilnya awet dan tidak mudah rusak.
Keindahan ukiran dan kekuatan logam kuningan menjadikan kaligrafi ini sebagai investasi dekoratif yang tidak hanya bernilai seni, tetapi juga tahan lama untuk generasi ke generasi.
