XzJAwJhHku65xHEjMu7cG3aeQ0SKKMUSIfQQoxA2
Bookmark

Proses Produksi Gunungan Wayang Tembaga

Gunungan wayang tembaga bukan hanya sekadar karya seni, tapi juga simbol budaya yang penuh makna. Proses pembuatannya melibatkan keterampilan.
Proses Pembuatan Gunungan Wayang Tembaga
Gunungan Wayang Tembaga

Gunungan wayang adalah salah satu elemen penting dalam pertunjukan wayang kulit tradisional. Gunungan bukan hanya sekadar pemisah adegan, tetapi juga mengandung filosofi mendalam tentang kehidupan, alam semesta, dan transisi antara kebaikan dan kejahatan. Saat ini, gunungan tidak hanya hadir di pentas wayang kulit, tetapi juga menjadi karya seni logam yang dikagumi banyak orang, terutama jika dibuat dari bahan tembaga.

Baca juga: 

Gunungan wayang dari tembaga memiliki nilai estetika tinggi serta keawetan yang luar biasa. Tak hanya menjadi pajangan eksklusif, tetapi juga simbol budaya dan spiritualitas yang kuat. Proses pembuatannya pun bukan sembarangan—diperlukan keahlian, ketelitian, serta pemahaman terhadap filosofi Jawa yang mendalam.

Pengrajin logam seperti Langgeng Art dari Boyolali adalah salah satu contoh pengrajin yang mampu membuat gunungan tembaga dengan kualitas tinggi dan sentuhan artistik yang dalam. Lalu, bagaimana sebenarnya proses pembuatannya? Berikut tahapan lengkapnya.

Artikel ini akan mengajak Anda mengenal proses pembuatan gunungan wayang tembaga dari awal hingga menjadi karya seni yang siap dipajang.

1. Perencanaan Desain Gunungan

Langkah pertama dalam pembuatan gunungan tembaga adalah merancang desain. Desain ini bisa mengikuti pakem tradisional seperti motif kayon pohon kehidupan, naga, burung garuda, dan elemen mistik lainnya. Pada tahap ini, pengrajin juga mempertimbangkan ukuran, bentuk lengkungan, serta filosofi yang ingin ditampilkan dalam gunungan tersebut.

Biasanya, desain dibuat terlebih dahulu dalam bentuk sketsa di atas kertas atau langsung pada lembaran tembaga dengan bantuan proyektor dan pensil gambar. Setelah desain disetujui, barulah proses produksi fisik dimulai.

2. Pemotongan dan Pembentukan Lembaran Tembaga

Bahan baku utama berupa lembaran tembaga dengan ketebalan 0,6 mm hingga 1,2 mm disiapkan. Lembaran ini kemudian dipotong sesuai dengan pola desain menggunakan alat potong manual seperti gunting logam, atau alat bantu mesin CNC jika tersedia.

Setelah dipotong, bagian utama gunungan mulai dibentuk mengikuti lengkungan khasnya. Proses pembentukan dilakukan perlahan dengan penekanan dan pemukulan ringan agar tidak merusak struktur logam.

3. Teknik Ukir dan Tatah Tembaga

Langkah paling penting dan artistik adalah proses ukir atau tatah. Pengrajin menggunakan palu kecil dan pahat tajam untuk mengukir motif gunungan langsung di atas permukaan tembaga. Motif-motif ini bisa sangat kompleks, seperti relief pohon kehidupan, wajah buto (raksasa), naga kembar, serta simbol-simbol kosmis Jawa.

Proses tatah ini membutuhkan ketelitian tinggi, karena kesalahan kecil dapat merusak keseluruhan estetika karya. Selain itu, ukiran juga harus memiliki kedalaman dan ketajaman tertentu agar hasilnya tampak hidup dan artistik.

4. Pemasangan Rangka dan Penguatan

Setelah ukiran selesai, gunungan tembaga perlu diberi rangka belakang dari besi atau baja ringan agar kokoh dan tidak mudah melengkung. Rangka ini juga berfungsi sebagai penopang saat gunungan dipasang di dinding atau dipajang berdiri di panggung.

Pemasangan rangka dilakukan dengan teknik pengelasan atau penyambungan menggunakan paku rivet, tergantung desain dan kebutuhan tampilan akhir.

5. Finishing dan Pewarnaan

Proses finishing mencakup penghalusan permukaan, pembersihan sisa oli atau noda, serta pewarnaan. Beberapa pengrajin menggunakan teknik pewarnaan kimia (patina) untuk memberikan nuansa antik seperti coklat tua atau hijau keemasan.

Jika diinginkan tampilan yang mengkilap, gunungan tembaga bisa dilapisi clear coating agar warnanya tidak berubah dan tetap mengilap dalam jangka panjang. Tahapan ini juga menjadi bagian penting agar produk tahan terhadap korosi dan kelembaban.

6. Pengeceitas dan Pengemasan

Sebelum produk dikirim ke pelanggan, dilakukan proses pengecekan kualitas secara menyeluruh: mulai dari ketepatan ukiran, kekuatan sambungan, hingga hasil finishing. Jika semua memenuhi standar, gunungan tembaga siap dikemas dengan pelindung khusus agar tidak rusak selama proses pengiriman.

Penutup

Gunungan wayang tembaga bukan hanya sekadar karya seni, tapi juga simbol budaya yang penuh makna. Proses pembuatannya melibatkan keterampilan tradisional yang dikombinasikan dengan teknik modern untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi dan tahan lama.

Dari perencanaan desain hingga proses tatah dan finishing, setiap tahap dikerjakan dengan teliti dan sepenuh hati oleh para pengrajin. Hasil akhirnya adalah sebuah karya tembaga yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga sarat akan filosofi dan nilai budaya.

Jika Anda mencari karya seni tembaga yang otentik dan penuh nilai artistik, gunungan wayang dari tembaga bisa menjadi pilihan tepat. Apalagi jika dibuat langsung oleh pengrajin profesional seperti Langgeng Art dari Boyolali yang telah berpengalaman dalam kerajinan logam.

Menghiasi ruang dengan gunungan tembaga bukan hanya mempercantik ruangan, tapi juga menunjukkan kecintaan pada warisan budaya Nusantara yang luhur.

Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Post a Comment