Kaligrafi tembaga kuningan merupakan karya seni bernilai tinggi yang sering digunakan sebagai dekorasi masjid, rumah, maupun ruang ibadah lainnya. Namun, ada kalanya kaligrafi ini tidak lagi digunakan, baik karena renovasi ruangan, penggantian desain, atau penyimpanan sementara. Meski tidak lagi dipajang, kaligrafi tembaga kuningan tetap harus dirawat dengan baik agar tetap awet dan tidak rusak. Artikel ini akan membahas cara menyimpan kaligrafi tembaga kuningan yang sudah tidak terpakai dengan aman dan benar.
1. Bersihkan Kaligrafi Sebelum Disimpan
Sebelum kaligrafi disimpan, pastikan untuk membersihkannya terlebih dahulu dari debu, kotoran, atau noda yang menempel. Gunakan kain lembut dan kering untuk mengelap permukaan kaligrafi. Bila perlu, gunakan cairan pembersih khusus logam non-korosif agar kilau kaligrafi tetap terjaga.
Jangan menggunakan bahan abrasif atau sikat kasar karena dapat merusak permukaan kaligrafi. Pembersihan ini penting untuk mencegah oksidasi atau timbulnya noda yang bisa merusak keindahan dan nilai seni kaligrafi.
2. Keringkan dengan Sempurna
Setelah dibersihkan, pastikan kaligrafi benar-benar kering sebelum disimpan. Kelembapan yang tersisa dapat menyebabkan korosi atau bercak hijau pada permukaan tembaga dan kuningan. Gunakan kain kering yang menyerap air dan angin-anginkan sebentar jika perlu.
3. Bungkus Menggunakan Bahan Pelindung
Agar permukaan kaligrafi tidak tergores atau terkena debu selama penyimpanan, bungkus menggunakan kain lembut atau plastik bubble wrap. Hindari membungkus langsung dengan plastik tipis yang menempel karena dapat menyebabkan pengembunan.
Pada bagian yang menonjol seperti ornamen ukiran atau huruf timbul, tambahkan lapisan ekstra seperti busa tipis untuk mencegah tekanan yang dapat menyebabkan kerusakan.
4. Simpan di Tempat Kering dan Sejuk
Tempat penyimpanan kaligrafi harus memiliki suhu yang stabil, tidak terlalu panas, lembab, atau terkena sinar matahari langsung. Paparan panas dan sinar UV bisa membuat warna kaligrafi cepat pudar dan menimbulkan perubahan warna pada logam.
Pilih lokasi yang tidak rawan banjir, bocor, atau berdebu. Lemari kayu tertutup atau kotak penyimpanan logam yang dilapisi kain di dalamnya bisa menjadi opsi yang bagus.
5. Hindari Tumpukan Berat di Atasnya
Jangan menumpuk barang berat di atas kaligrafi yang disimpan, apalagi jika bentuknya pipih dan tipis. Tumpukan tersebut bisa menyebabkan kaligrafi menjadi penyok, bengkok, atau retak di bagian ornamen yang rumit.
6. Periksa Secara Berkala
Meskipun tidak digunakan, kaligrafi sebaiknya diperiksa secara berkala minimal setiap 1–2 bulan. Cek apakah ada tanda-tanda oksidasi, kelembapan, jamur, atau kerusakan fisik lainnya. Bila ditemukan, segera bersihkan dan perbaiki agar kerusakan tidak meluas.
7. Gunakan Silica Gel
Untuk mencegah kelembapan berlebih dalam kotak penyimpanan, tambahkan silica gel atau penyerap kelembapan lainnya. Bahan ini efektif menjaga kaligrafi dari proses pengembunan yang bisa mempercepat korosi.
8. Catat dan Labeli Penyimpanan
Jika menyimpan beberapa karya sekaligus, beri label pada masing-masing pembungkus atau kotak penyimpanan. Hal ini memudahkan identifikasi saat akan digunakan kembali dan menghindari bongkar pasang berlebihan yang bisa merusak karya.
9. Hindari Zat Kimia Berbahaya
Jangan menyimpan kaligrafi di tempat yang berdekatan dengan bahan kimia, cat, atau pembersih berbasis asam dan basa kuat. Uap dari zat tersebut dapat merusak permukaan logam secara perlahan tanpa disadari.
10. Simpan dalam Posisi Berdiri atau Menggantung (Jika Memungkinkan)
Jika ruang penyimpanan memungkinkan, simpan kaligrafi dalam posisi berdiri tegak dengan penyangga atau digantung di tempat tertutup. Posisi ini mencegah tekanan berat dari atas dan mempertahankan bentuk asli kaligrafi, terutama untuk karya berukuran besar atau tipis.
Penutup
Merawat dan menyimpan kaligrafi tembaga kuningan yang tidak terpakai dengan baik adalah langkah penting untuk menjaga nilai seni dan keindahannya. Dengan membersihkan, membungkus, dan menyimpannya di tempat yang aman serta kering, kaligrafi akan tetap awet dan siap digunakan kembali kapan saja. Meskipun tidak dipajang, karya seni logam seperti ini tetap memerlukan perhatian khusus agar tidak kehilangan pesona aslinya. Semoga tips di atas membantu menjaga koleksi kaligrafi Anda tetap dalam kondisi terbaik.
Post a Comment