XzJAwJhHku65xHEjMu7cG3aeQ0SKKMUSIfQQoxA2
Bookmark

Lambang Garuda Tembaga Berubah Warna? Berikut Penyebab dan Solusinya

Lambang Garuda Tembaga Berubah Warna Berikut Penyebab dan Solusinya

Lambang Garuda tembaga adalah salah satu elemen simbolik yang sangat penting, terutama dalam gedung-gedung pemerintahan, sekolah, universitas, hingga instansi lainnya. Terbuat dari logam berkualitas tinggi seperti tembaga, lambang ini tidak hanya menunjukkan identitas kebangsaan, tetapi juga memperkuat kesan megah dan berwibawa pada sebuah ruangan.

Namun, tak jarang pemilik atau pengelola gedung merasa heran karena lambang Garuda tembaga berubah warna seiring berjalannya waktu. Perubahan warna ini tentu bisa mengurangi nilai estetika dan bahkan memberi kesan kurang terawat. Lalu, apa sebenarnya penyebabnya? Dan bagaimana cara mengatasinya? Mari simak penjelasan lengkap berikut ini.

Apa Penyebab Lambang Garuda Tembaga Berubah Warna?

Berubahnya warna pada lambang Garuda berbahan tembaga merupakan hal yang cukup umum terjadi. Berikut beberapa penyebab utamanya:

1. Proses Oksidasi Alami

Tembaga merupakan logam yang mudah bereaksi dengan udara dan kelembapan. Ketika terpapar udara terbuka dalam waktu lama, tembaga akan mengalami oksidasi dan membentuk lapisan patina berwarna kehijauan atau cokelat tua. Ini adalah proses alami yang sebenarnya melindungi logam dari korosi lebih lanjut, namun sering dianggap sebagai perubahan warna yang merusak penampilan.

2. Paparan Sinar Matahari Berlebihan

Lambang Garuda yang dipasang di area terbuka atau terkena sinar matahari langsung terus-menerus dapat mengalami perubahan warna karena suhu tinggi dan sinar ultraviolet. Warna bisa memudar, menggelap, atau muncul bercak-bercak tidak merata.

3. Kelembapan Tinggi

Jika lambang dipasang di area yang lembap seperti dekat jendela yang sering terbuka, ruang ber-AC dengan sirkulasi buruk, atau dekat dengan sumber air, maka tembaga akan lebih cepat berubah warna akibat reaksi dengan uap air di udara.

4. Finishing yang Tidak Permanen

Beberapa finishing pada lambang Garuda tembaga, seperti cat clear biasa atau wax ringan, tidak cukup kuat untuk menahan oksidasi dalam jangka panjang. Tanpa perawatan rutin atau lapisan pelindung tambahan, warna asli tembaga akan cepat berubah.

5. Paparan Bahan Kimia atau Polusi

Lingkungan yang memiliki kandungan kimia tinggi atau polusi udara berat juga bisa mempercepat perubahan warna. Asap rokok, debu kendaraan, hingga bahan pembersih tertentu bisa mempercepat proses korosi atau menimbulkan noda pada permukaan tembaga.

Solusi Mengatasi Perubahan Warna pada Lambang Garuda Tembaga

Jika lambang Garuda tembaga di tempat Anda sudah mulai menunjukkan perubahan warna, jangan khawatir. Berikut beberapa solusi yang bisa Anda lakukan:

1. Pembersihan dengan Cairan Khusus Logam

Gunakan cairan pembersih khusus tembaga atau kuningan yang bisa dibeli di toko bahan bangunan. Oleskan cairan tersebut pada kain lembut, lalu gosok perlahan permukaan lambang untuk mengangkat kotoran dan lapisan oksidasi ringan.

2. Pemolesan dengan Bahan Alami

Untuk oksidasi ringan, Anda bisa menggunakan bahan alami seperti campuran cuka dan garam atau lemon dan baking soda. Aplikasikan pada kain halus, lalu gosok perlahan. Bilas dengan air bersih dan keringkan segera.

3. Re-Finishing oleh Pengrajin Profesional

Jika lambang Garuda mengalami perubahan warna cukup parah, sebaiknya hubungi pengrajin tembaga profesional seperti Langgeng Art. Pengrajin akan melakukan proses re-finishing, mulai dari pembersihan mendalam, pengamplasan ringan, hingga pelapisan ulang dengan coating khusus.

4. Tambahkan Lapisan Coating Pelindung

Setelah lambang dibersihkan, tambahkan lapisan pelindung seperti lacquer khusus tembaga atau clear coating anti-UV agar permukaan tetap terlindungi dari udara lembap dan sinar matahari langsung.

5. Lakukan Perawatan Berkala

Untuk mencegah perubahan warna di masa depan, lakukan perawatan berkala setiap 3–6 bulan. Bersihkan permukaan dari debu dan kotoran, periksa kondisi warna, dan tambahkan pelindung jika perlu.

Cara Merawat Lambang Garuda Tembaga Agar Tetap Awet dan Berkilau

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Untuk menjaga tampilan lambang Garuda tembaga agar tetap awet dan memukau, berikut langkah-langkah perawatan yang bisa diterapkan:

  • Letakkan di tempat yang tidak terlalu lembap dan tidak terkena sinar matahari langsung secara terus-menerus.
  • Bersihkan secara rutin dengan kain kering dan halus agar debu tidak menumpuk.
  • Hindari menggunakan pembersih berbahan kimia keras yang bisa merusak finishing tembaga.
  • Gunakan pelindung khusus seperti clear coating atau wax pelindung untuk memperpanjang usia warna dan kilau.
  • Periksa secara berkala apakah ada tanda-tanda korosi atau oksidasi, agar bisa ditangani sejak dini.

Langgeng Art Solusi Logo dan Lambang Tembaga Berkualitas

Jika Anda memiliki lambang Garuda tembaga yang perlu diperbarui tampilannya, atau ingin membuat baru untuk instansi Anda, Langgeng Art siap membantu. Sebagai pengrajin tembaga dan kuningan terpercaya dari Boyolali, Langgeng Art menghadirkan produk dengan kualitas tinggi, ketahanan jangka panjang, dan detail pengerjaan yang rapi.

Produk dari Langgeng Art tidak hanya berfungsi sebagai simbol formalitas, tetapi juga sebagai karya seni bernilai tinggi yang mempercantik tampilan ruangan Anda. Setiap produk bisa dipesan dengan desain khusus, ukuran sesuai kebutuhan, serta finishing yang dapat dipilih sesuai selera.

Penutup

Lambang Garuda tembaga berubah warna adalah hal yang wajar akibat pengaruh oksidasi, cuaca, kelembapan, dan finishing yang menipis. Namun, perubahan ini dapat dicegah dan diatasi dengan teknik perawatan dan solusi yang tepat. Jika lambang Anda sudah menunjukkan tanda-tanda perubahan warna, jangan ragu untuk membersihkannya dengan benar atau meminta bantuan profesional.

Untuk hasil terbaik, pastikan Anda hanya mempercayakan pembuatan maupun restorasi lambang Garuda tembaga kepada pengrajin berpengalaman seperti Langgeng Art yang telah terbukti menghasilkan produk tembaga berkualitas tinggi untuk berbagai kebutuhan di seluruh Indonesia.

Post a Comment

Post a Comment